Selasa, 24 Mei 2011

Tak Kenal Maka Tak Sayang


            Nasihat kami kepada saudaraku yang tidak kenal atau kurang kenal Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahab: “ Hilangkanlah segala kedengkian yang menjangkit hati saudara sekalian dan kenalilah Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab lebih dekat dengan lapang dada, niscaya saudara akan mendapati bahwa sekarang saudara berada dalam tipuan dan kegelapan , sebagaimana banyak orang yang sadar tatkala mengenal dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, padahal mereka sebelumnya sangat benci.
            Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah berkata: “ Pada masa kecilku, aku sering mendengar cerita wahhabiyyah dari buku-buku Dahlan dan selainya. Sayapun membenarkannya lantaran taklid kepada guru-guru kami dan nenek moyang kami. Saya baru mengenal hakikat dakwah ini setelah melakukan hijrah ke Mesir. Ternyata aku mengetahui dengan seyakin-yakinnya bahwa mereka  -Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikutnya- berada di atas hidayah ...kemudian saya menela’ah buku-buku Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab,   anak-anak dan cucu-cucunya serta ulama lainnya dari Nejed , maka saya mengetahui bahwa tidak ada sebuah tuduhan dan celaanpun yang dilontarkan kepada mereka, kecuali mereka menjawabnya. Bila tuduhan tersebut dusta, mereka akan menjawab: “ Mahasuci Engkau ya Allah , ini adalah kedustaan yang besar. “ Dan apabila tuduhan tersebut tidak benar, maka mereka menjelaskan akar permasalahannya dan membantahnya... Sesungguhnya ulama Sunnah dari India dan Yaman telah mengadakan penelitian dan penyelidikan terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikutnya. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa para pencela tersebut tidak amanah dan tidak jujur.[1]
            Apabila Syaikh Muhammad Rasyid Ridha rahimahullah dapat tersadar dari ketidaktahuannya tentang Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan sebab mengenal Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab rahimahullah lebih dekat dengan hati terbuka dan menerima kebenaran, maka kami yakin bila saudara mau menerapkan cara yang sama niscaya saudara akan segera tersadar.
أَمين أمين أمين لا أرضي بواحدة # حتي أضيف إليها ألف أمين
Amin, amin, amin, tak cukup hanya sekali
            Sampai saya menambahnya hingga seribu amin[2]


[1] Muqoddimah Shiyanah Insan’an Waswasah oleh Syaikh Dahlan, hal. 9-10
[2] Nafhu Thib, 4/134.

1 komentar:

  1. Subhanallah, sungguh beruntung saya tidak pernah mengenal beliau sebelumnya lantas mengenal beliau dari orang-orang salafi. Alangkah kagum saya kepada beliau.

    Berjuanglah, Saudaraku!

    BalasHapus